Ok guys
welcome back with me Nada Salsabila, di acara review psikologi kognitif part 2.
Ok disini kita akan mereview hasil perkuliahan saya pada hari senin tanggal 4
maret 2013. Kemarin kita ngebahas tentang sejarah psikologi kognitif dan neuro
kognitif nih guys, tapi yang presentasi bukan dosennya guys melainkan kita sebagai
mahasiswa yang presentasi (serasa jadi
dosen kita presentasi di depan haha). Yaaa, walaupun dengan perasaan yang lumayan deg-degan, akhirnya kita bisa
presentasi di depan. Nah, ini guys hasil yang saya dapatkan dari perkuliahan
kemarin. Cekidot.......
Sejarah psikologi kognitif
Sejarah psikologi kognitif
Awalnya para ahli tulisan Mesir
Kuno bilang nih guys bahwa pengetahuan berkedudukan di
jantung, nah Aristoteles juga setuju guys atas pendapat itu, tapi Plato engga setuju guys dia berpikiran bahwa pengetahuan adanya di otak.
Pada abad ke 18, ada dua pemikiran nih tentang pembentukan gagasan internal (dalam pikiran). Yang pertama adalah perwujudan internal dibentuk berdasarkan aturan yang jelas (ada hukumnya). Kedua, perwujudan serta pengalihan gagasan internal membutuhkan waktu dan usaha.
jantung, nah Aristoteles juga setuju guys atas pendapat itu, tapi Plato engga setuju guys dia berpikiran bahwa pengetahuan adanya di otak.
Pada abad ke 18, ada dua pemikiran nih tentang pembentukan gagasan internal (dalam pikiran). Yang pertama adalah perwujudan internal dibentuk berdasarkan aturan yang jelas (ada hukumnya). Kedua, perwujudan serta pengalihan gagasan internal membutuhkan waktu dan usaha.
Ada yang dipimpin oleh Wundt di
Jerman dan oleh Titchener di Amerika Serikat yang menekankan pada struktur
perwujudan mental tapi ada juga Brentano di Austria yang menekankan pada proses
atau perbuatan. Brentano beranggapan bahwa wujud internal adalah sesuatu yang
statis dan tidak perlu dipelajari. Studi kerja kognitif menurut Bretano adalah
membandingkan, menilai, dan merasakan sebagai objek studi yang tepat.
Nah dari ide ini nih guys, psikologi semakin bergeser menuju ke arah lahirnya
behavioristik yang berpendapat bahwa perilaku yang dapat diamati yang dapat
dipelajari. Tapi, di Perang Dunia II minat pada studi kognisi kembali lagi nih guys. Studi dibutuhkan untuk menjawab bagaimana prajurit memusatkan perhatian dengan lebih baik di penglihatan maupun di pendengaran guys.
Nah dari ide ini nih guys, psikologi semakin bergeser menuju ke arah lahirnya
behavioristik yang berpendapat bahwa perilaku yang dapat diamati yang dapat
dipelajari. Tapi, di Perang Dunia II minat pada studi kognisi kembali lagi nih guys. Studi dibutuhkan untuk menjawab bagaimana prajurit memusatkan perhatian dengan lebih baik di penglihatan maupun di pendengaran guys.
Terakhir, tahun 1967, baru deh peluncuran
buku Cognitive Psychology oleh Ulric Neisser menjadi gong dimulainya cabang
baru dalam psikologi.
Ok itu dia sejarah singkat
perkembangan psikologi kognitif guys. Lanjut ke pembahasan berikutnya, yaitu
tentang neurokognitif. Kalo ngomongin neurosains kognitif pastinya
yang kebayang di otak kita itu tentang saraf-saraf di dalam otak dan pikiran
kedua kita pasti “sulit” ya kaann? Tapi tenang aja guys kalo kita belajar
dengan sabar pasti kita bisa kok hehehe. Ok langsung aja kita masuk ke
pembahasan tentang neurokognitif. Cekidot.....
Neurosains kogntif adalah perkembangan sebuah disiplin ilmu yang
menggabungkan psikologi kognitif dengan neuronsains. Nah awalnya kata
“neurosains kognitif” ini di buat oleh George Miller dan Michael
Gazzaniga di kursi belakang sebuah taxi saat mereka dalam perjalanan menghadiri
acara makan malam (bukti banget ya teman
ide bisa datang kapan aja hehe).
Pada abad 16, seorang filusuf asal Perancis,
Descartes penasaran dengan cara tubuh bergerak. Descartes melakukan percobaan
dengan mendekatkan tangannya dengan api, rasa panas yang ia terima memberikan
sebuah perkiraan bahwa adanya semcam “benang” yang menghubungkan tangan dengan
otaknya.
Sistem Saraf Pusat
Kita pasti tau ya guys klo CNS kita itu terdiri dari
saraf tulang belakang dan otak. Tapi, disini kita lebih membahas otak guys.
Nah, unsur dasar pembetuk CNS ini adalah neuron guys, yaitu sel khusus yang
mengirimkan informasi sepanjang sistem saraf dan di dalam tubuh manusia ini di
perkirakan ada 100 miliar neuron guys. Banyak kan?
Pada setiap saat, sejumlah besar neuron kortikal
berada dalam kondisi aktif dan di asumsikan bahwa fungsi-fungsi kognitif
seperti persepsi, berpikir, kesadaran dan memori, semuanya di laksanakan dengan
penembakan neuron-neuron secara serempak sepanjang jaringan neuron yang rumit
itu. Waw solid banget ya guys neuron-neuron kita? Mantap deh neuron kita.
- Dendrit : menerima impuls neural dari neuron lain.
- Tubuh sel : menjaga kondisi dasar neuron
- Akson : menghubungkan tubuh sel dengan sel-sel lain
melalui persimpangan yang disebut sinapsis.
- myelin : sebagai insulator untuk mempercepat transmisi impuls neural.
- Terminal prasinaptik : bersama-sama dendrit membentuk sinapsis.
Nah, di otak kita juga ternyata memiliki 2 hemisfer guys, yakni
hemisfer kanan dan hemisfer kiri. Ya walaupun bentuk mereka sama tapi fungsinya
jauh berbeda guys. Contohnya, hemisfer kiri memiliki fungsi khusus di bidang
bahasa, konsep, analisis, dan klasifikasi. Kalau hemisfer kanan memiliki fungsi
khusus juga guys seperti dalam bidang seni atau musik, pemrosesan spasial,
pengenalan wajah dan bentuk, mengenali arah jalan, dan berpakaian.
Nah, untuk meniliti tentang neurosains kognitif ini para ilmuwan
menggunakan peralatan neurosains guys seperti: EEG, CTScan, PET, fMRI, dan MEG
Ok, sampai disini dulu ya guys pembahasan singkat kita, semoga
bermanfaat.....
mantabs...infonya sangat jelas....dan saya sharing di facebook saya ya...salam SOBAT !
ReplyDeleteiya silahkan mas
ReplyDelete